SANGGAU – Sekawanbaru.com – Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Hendrikus Hengki dan Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena hadir dalam rapat bersama seluruh kepala Desa se-Kabupaten Sanggau dalam rangka Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) 2025 serta percepatan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa di Ruang Rapat Lantai II Kantor DPRD Sanggau. Rabu (12/03/2025). untuk mendukung program ketahanan pangan Desa
Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena pada sambutannya berharap dalam review RPJMDes ini bisa menyesuaikan kebijakan pusat dan menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai hal yang sangat krusial bagi keberlanjutan pembangunan desa.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Sanggau, Hendrikus Hengki, mengusulkan langkah konkret untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya jalan dan jembatan yang berstatus jalan daerah.
“Di tengah keterbatasan APBD dan kebijakan efisiensi anggaran saat ini, saya mengusulkan agar Pemkab Sanggau membentuk Tim Percepatan Pembangunan Infrastruktur, khususnya untuk jalan daerah. Dengan adanya tim ini, kita bisa lebih fokus dan terarah dalam menangani perbaikan jalan,” ujar Hengki
Ketua DPRD Sanggau menjelaskan bahwa teknis pelaksanaan percepatan pembangunan bisa dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki pemerintah daerah. Salah satunya dengan memperkuat UPT Peralatan, Pemeliharaan Jalan, dan Jembatan (UPPT PPJ) baik dari segi peralatan maupun personel. Selain itu, Pemkab Sanggau juga dapat menggandeng pihak swasta, seperti perusahaan perkebunan dan pertambangan, untuk mendukung percepatan infrastruktur.
“UPT Peralatan, Pemeliharaan Jalan, dan Jembatan harus diperkuat, baik dari segi personel maupun alat. Kalau mau cepat, bisa dibuat lima zona kerja. Soal pendanaan, kita bisa cari bersama—apakah ke pemerintah pusat atau lewat investasi swasta di Sanggau,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya tim percepatan pembangunan infrastruktur, persoalan jalan rusak yang selama ini menjadi tantangan setiap periode kepemimpinan dapat segera diatasi.
“Jika tim ini diisi oleh orang-orang profesional di bidangnya, kita bisa lebih mudah melangkah. Minimal, kita bisa menyelesaikan setengah dari jalan yang saat ini rusak parah,” pungkasnya. ( */Adm)