Sanggau, Sekawanbaru.com— Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakor Teknis) Sub Urusan Kebencanaan Kabupaten Sanggau Tahun 2025 yang berlangsung di Ruang Sabang Merah, Kantor Bupati Sanggau. Kamis, (16/10/25)
Rakor ini mengusung tema “Sinergitas Kajian Risiko Bencana Menuju Peningkatan Ketahanan Daerah di Kabupaten Sanggau Tahun 2025”, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, hingga media massa, baik secara langsung maupun daring.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor (pentahelix) dalam menghadapi enam ancaman bencana utama di Sanggau, yaitu: banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, karhutla, gempa bumi, dan kekeringan—sebagaimana tercantum dalam Kajian Risiko Bencana Sanggau 2024–2028.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menguatkan kolaborasi lintas sektor guna menciptakan sinergi yang berkelanjutan dalam menghadapi berbagai potensi bencana. Dan Kita juga harus mengintegrasikan hasil kajian risiko bencana ke dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan daerah, agar pembangunan yang kita lakukan lebih responsif dan adaptif terhadap risiko.” Kata Bupati
Selain itu, Bupati juga mendorong optimalisasi peran seluruh unsur pentahelix—pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media massa—dalam penanggulangan bencana, mulai dari mitigasi hingga pemulihan. Dan yang tak kalah penting, mari kita sepakati langkah-langkah konkret untuk meningkatkan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kabupaten Sanggau Tahun 2025,” tegas Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari BNPB, BPBD Provinsi Kalimantan Barat, serta LPPKM Universitas Tanjungpura.
Bupati menutup sambutannya dengan mengutip pesan Kepala BNPB terdahulu, Doni Monardo:“Dalam urusan bencana, semua pihak harus bersatu dan tidak boleh terkotak-kotak.”
Dengan dibukanya Rakor ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan semakin solid dalam mewujudkan Sanggau yang tangguh, berketahanan, dan berkelanjutan. ( Red)