PONTIANAK – Sekawanbaru.com – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Barat, Fransiskus Ason, melayangkan kritik keras terhadap kinerja Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) terkait penanganan kasus rokok ilegal. Ason menilai ada dugaan ketidakjelasan dalam pengungkapan kasus, karena Bea Cukai hingga kini belum merilis status barang bukti dan para tersangka ke publik.
Sebelumnya, Bea Cukai Kalbagbar mengungkap dua kasus besar peredaran rokok ilegal. Pada 1 Agustus 2025, tiga tersangka, yaitu HW, IW, dan YA, ditetapkan terkait rokok merek ERA dan ORIS. Kemudian, pada 14 Agustus, seorang pria berinisial HS ditangkap dengan barang bukti 800 ribu batang rokok merek Kalbaco tanpa pita cukai.
Meski sudah lebih dari sebulan, tidak ada kelanjutan informasi yang jelas. Pihak Bea Cukai beralasan masih menunggu arahan dari pimpinan. Situasi inilah yang memicu kemarahan Ason. Ia merasa DPRD Kalbar sebagai mitra kerja tidak pernah menerima laporan resmi.
“Seharusnya mereka (Bea Cukai) menghargai kita juga,” ujar Ason.
Ason, politisi Partai Golkar, menduga ada “permainan” di balik penanganan kasus ini. Ia menegaskan, pihaknya siap memanggil Bea Cukai dalam rapat kerja untuk meminta penjelasan resmi. “Kita sebagai fungsi pengawasan, saya siap untuk memanggil dalam rapat kerja nanti,” tegasnya.
Ia menyoroti Kalbar yang menjadi “surganya” barang ilegal karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Menurutnya, kinerja Bea Cukai harus ditingkatkan karena mereka adalah ujung tombak dalam mengamankan pemasukan negara dari sektor cukai. Ason menyindir kinerja Bea Cukai yang terkesan hanya “ramai di awal” pengungkapan, tanpa kejelasan di akhir.
Ason juga yakin peredaran barang ilegal ini tidak mungkin terjadi tanpa keterlibatan oknum tertentu. “Kalau tidak ada kerja sama dengan institusi atau dengan yang membekingi, ini tidak mungkin barang ini bisa masuk ke Kalimantan Barat,” tambahnya.
Kritik Ason ini mencerminkan keresahan publik terhadap lambatnya penanganan kasus dan kurangnya transparansi. Bola kini berada di tangan Bea Cukai Kalbagbar untuk membuktikan keseriusan mereka dalam menutup celah peredaran barang ilegal dan mengamankan keuangan negara. (Raka)_