SANGGAU, Sekawanbaru.com – Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, Ginting, mengingatkan masyarakat akan bahaya rabies, penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan berpotensi menyebabkan kematian. Penyakit ini menular melalui gigitan atau cakaran hewan terinfeksi seperti anjing, kucing, atau kera.
Menurut Ginting, rabies disebabkan oleh Lyssavirus yang menyebar melalui air liur hewan ke manusia. Di Indonesia, anjing menjadi hewan pembawa virus yang paling dominan, meskipun hewan lain juga bisa menjadi sumber penularan.
Ginting menekankan pentingnya tindakan cepat dan tepat jika seseorang digigit hewan yang dicurigai rabies. “Langkah penanganan darurat sangat krusial untuk mencegah penyebaran virus,” ujarnya.
Berikut adalah panduan yang harus segera dilakukan:
- Cuci Luka: Segera cuci luka gigitan atau cakaran dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit.
- Berikan Antiseptik: Bersihkan luka dengan antiseptik seperti Povidone Iodine untuk meminimalkan risiko infeksi.
- Segera ke Faskes: Bawa korban ke Puskesmas, Rumah Sakit, atau Rabies Center terdekat secepatnya.
- Vaksin dan Serum: Tenaga medis akan menentukan apakah pasien membutuhkan Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk membentuk kekebalan tubuh dan/atau Serum Anti Rabies (SAR) yang memberikan perlindungan langsung.
Selain penanganan, pencegahan menjadi kunci utama untuk memutus mata rantai penyebaran rabies. Dinas Kesehatan Sanggau mengimbau masyarakat untuk:
- Vaksinasi Hewan Peliharaan: Pastikan anjing dan kucing Anda mendapatkan vaksin rabies secara teratur.
- Jauhi Hewan Liar: Hindari berinteraksi dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan perilaku agresif atau aneh.
- Laporkan Hewan Mencurigakan: Jika melihat hewan yang dicurigai rabies, segera laporkan kepada pihak berwenang atau dinas peternakan setempat.
- Kendalikan Peliharaan: Jaga hewan peliharaan agar tidak berkeliaran bebas dan hindari kontak dengan hewan lain yang tidak diketahui riwayat kesehatannya.
“Dengan pemahaman yang baik dan tindakan pencegahan yang disiplin, diharapkan kasus rabies di Sanggau dapat ditekan”. Tutup Ginting. ( Lai)_