SANGGAU- Sekawanbaru.com – Penolakan aktipitas PETI terus bergulir, kali ini datang dari warga desa Papang Dua dan desa Kuala Buayan. Penolakan warga tersebut dirangkum dalam sebuah berita acara hasil rapat yang diterima redaksi Sekawanbaru.com. pada Jumat, (1 /8/2025)
Rapat koordinasi yang diadakan di Kantor Desa Kuala Rosan, melibatkan warga Desa Pampang Dua, Kuala Buayan, Pemerintah Desa Kuala Rosan, Pemerintah Desa Sungai Kembayau, dan Kapolsek Meliau, dengan jumlah total hadir dalam rapat berdasarkan daftar hadir pertemuan berjumlah 55 orang.
Kepala Desa Kuala Rosan, Bernandus Indaputra membenarkan jika telah diadakan rapat koordinasi menindaklanjuti pertemuan antar warga Desa Pampang Dua dan Desa Kuala Buayan terkait penolakan aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI).
“Rapat pada tanggal 28 Juli 2025 itu membahas penolakan terhadap kegiatan PETI yang berlokasi di wilayah Desa Kuala Rosan dan Desa Sungai Kembayau.” Ujarnya
Mediasi ini yang terahir kalinya ,karna sebelumnya mediasi sudah beberapa kali dilakukan. Dan penolakan warga akibat dampak dari peti, air sungai menjadi keruh.
Ia juga menjelaskan jika Dia selaku pemerintah desa hanya mempasilitasi diadakanya rapat tersebut sedangkan Hasil rapat dituangklan dalam Berita Acara
Dalam Berita Acara kesepakatan memutuskan untuk mendorong tindakan tegas dari pihak berwenang terhadap pelaku PETI dan pengawasan di lapangan, serta tidak akan ada lagi mediasi untuk menghentikan kegiatan PETI.
Setelah berita acara disepakati, aktivitas pekerja PETI di lokasi tambang dilarang dengan tegas. Jika berita acara tidak diindahkan, aparat penegak hukum dan masyarakat yang terdampak akan melakukan tindakan tegas.
Terpisah, Camat Meliau Tang.S.Sos ketika dihubungi Media ini menjelaskan pada saat terjadinya kesepakatan tersebut dirinya sedang berada di jakarta untuk mengikuti kegiatan kepamongprajaan. Walau demikian dia mendapatkan informasi adanya rapat penolakan PETI oleh warga Desa Papang Dua dan Desa Kuala Buayan, Katanya tegas. ( Lai)
