Sanggau, Sekawanbaru.com — Anggota DPRD Kabupaten Sanggau dari Partai Golkar Dapil I Kapuas, Epifania Ratih Kumala Dewi, melaksanakan kegiatan reses masa sidang tahun 2025 di SMP Negeri 6 Sanggau, Rabu (25/6/2025).
Reses ini digelar di aula sekolah dan dihadiri berbagai pihak, mulai dari Ketua dan pengurus Sanggar Desa Lape, perwakilan DAD Kecamatan Kapuas, Kabid Kebudayaan Disdikbud Sanggau Pasianus Purwandi, Kepala SMPN 6 Sanggau, guru, siswa, komite sekolah, hingga orang tua siswa.
Dalam kesempatan itu, Epifania menegaskan pentingnya pendidikan sebagai prioritas pembangunan daerah. Ia juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya di lingkungan sekolah.
“Sekolah adalah tempat membentuk generasi penerus bangsa. Kami di DPRD berkomitmen mendorong peningkatan mutu pendidikan, termasuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya daerah. Bantuan ini kami berikan agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan mendukung program ‘Satu Sekolah Satu Sanggar’,” ujarnya.
Epifania menyerahkan satu set alat musik tradisional dan kostum tari kepada Sanggar Sekolah SMPN 6 Sanggau melalui program Pokok Pikiran (Pokir) Dewan. Selain itu, bantuan kostum tari untuk Sanggar Desa Lape dan dukungan dana untuk DAD Kapuas juga turut diserahkan.
Kegiatan berlangsung interaktif dan disambut antusias. Dalam sesi diskusi terbuka, pihak sekolah dan masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi, seperti kebutuhan sarana-prasarana, penguatan karakter, hingga harapan dukungan pemerintah daerah terhadap kegiatan budaya di sekolah.
Kabid Kebudayaan Pasianus Purwandi berharap kolaborasi antara sekolah dan sanggar dapat menciptakan ekosistem budaya yang kuat.
“Semoga kecintaan budaya daerah bisa diawali dari lingkungan sekolah. Ke depan, Desa Lape diharapkan bisa menjadi desa budaya,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMPN 6 Sanggau Nining Wijiyanti menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
“Kami sangat mengapresiasi perhatian dari Ibu Epifania dan Bidang Kebudayaan. Bantuan ini menjadi penyemangat bagi siswa kami untuk terus berkarya dalam bidang seni dan budaya,” ungkapnya.
Menutup kegiatan, Epifania mendorong sekolah-sekolah lain untuk proaktif menyampaikan aspirasi dan mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta menembuskan ke DPRD untuk ditindaklanjuti. (Red)