Dinkes Sanggau Gelar Koordinasi dan Advokasi Persiapan Integarasi Pelayanan Primer

SANGGAU – Sekawanbaru.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau melaksanakan koordinasi dan advokasi lintas sektor terkait integrasi pelayanan primer (ILP) tahun 2024 pada Rabu (11/9) pagi. Konsep ILP menekankan agar pelayanan kesehatan lebih dekat dengan masyarakat di setiap desa.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Sanggau, Najori mengajak seluruh instansi terkait secara bersama membantu agar pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Sanggau dapat maksimal.

“Dasarnya dari Puskesmas, 19 Puskesmas yang ada itu sudah menerapkan konsep ILP. Karena akan dibagi menjadi tiga klaster, pertama manajemen, kedua pelayanan ibu, anak dan penyakit menular. Terakhir upaya kesehatan masyarakat,” katanya.

Najori berharap 163 Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di desa di seluruh Kabupaten Sanggau ke depan dapat menerapkan konsep ILP. Karena standar pelayanan minimal (SPM) dengan 12 indikator yang ada di Dinkes Kabupaten Sanggau telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mencapai target 100 persen

“Pustu ini akan kita jadikan ILP, dari segi tenaganya satu tenaga bidan, satu perawat dan dua kader. Untuk menuju Pustu dengan konsep ILP memang ada tantangan di sisi sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan infrastruktur. Selain itu, ada juga persoalan terkait anggaran untuk tenaga kader yang bekerja ILP,” jelasnya.

“Kita buat sekarang ILP ini, kita pilih tenaga yang sudah lengkap beberapa desa yang sudah ada bidan dan perawatnya itu yang kita jadikan ILP sementara ini,”

Najori menambahkan, 19 Puskesman yang ada di seluruh Kabupaten Sanggau sudah berkomitmen untuk menjalankan konsep ILP. Untuk tahap awal 19 Puskesmas itu akan mengurusi satu desa untuk dijadikan ILP percontohan.

“Kemudian secara bertahap 163 desa harus ILP seluruhnya, dengan target pada tahun 2029.” pungkasnya (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *